Sabtu, 22 November 2025

Penerapan Awal Life Cycle Assessment (LCA) Berdasarkan ISO 14040 & ISO 14044 (Sabun Cair)

 

1. TUJUAN STUDI (GOAL)

Studi Life Cycle Assessment (LCA) ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi potensi dampak lingkungan dari produksi, distribusi, penggunaan, dan pembuangan akhir sabun cair antibakteri dalam kemasan botol plastik 500 ml.

Tujuan spesifik:

  • Mengidentifikasi hotspot lingkungan (tahapan dengan dampak terbesar) sepanjang siklus hidup produk
  • Mengevaluasi kontribusi relatif dari setiap fase terhadap total dampak lingkungan, khususnya:
    • Jejak karbon (carbon footprint)
    • Konsumsi air
    • Limbah plastik
    • Eutrofikasi perairan
    • Toksisitas ekologis
  • Memberikan rekomendasi berbasis data untuk desain produk yang lebih berkelanjutan, termasuk:
    • Pemilihan bahan baku alternatif yang lebih ramah lingkungan
    • Optimalisasi kemasan untuk mengurangi limbah plastik
    • Strategi pengurangan dampak di fase penggunaan
  • Meningkatkan kesadaran konsumen mengenai dampak lingkungan dari kebiasaan penggunaan, terutama terkait konsumsi energi untuk pemanasan air

Manfaat studi: Studi ini dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh produsen untuk eco-design dan oleh konsumen untuk pilihan konsumsi yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan.

2. UNIT FUNGSIONAL

Unit fungsional yang digunakan:

"Membersihkan dan mendisinfeksi tangan sebanyak 250 kali menggunakan 1 botol sabun cair antibakteri 500 ml"

Spesifikasi:

  • Setiap kali cuci tangan menggunakan 2 ml sabun cair
  • Total penggunaan: 250 kali cuci tangan per botol (500 ml ÷ 2 ml/cuci)
  • Setiap cuci tangan memerlukan 2-3 liter air untuk membilas
  • Fungsi utama: membersihkan dan membunuh 99,9% bakteri pada tangan
  • Durasi cuci tangan: 20-30 detik sesuai standar WHO

Justifikasi pemilihan unit fungsional: Unit fungsional ini dipilih karena mencerminkan fungsi utama produk (pembersihan dan disinfeksi) dan memungkinkan perbandingan objektif dengan alternatif produk pembersih tangan lainnya seperti:

  • Sabun batang
  • Hand sanitizer berbasis alkohol
  • Sabun cair sistem refill
  • Sabun cair konsentrat

3. LINGKUP STUDI (SCOPE)

3.1 Pendekatan Siklus Hidup

Studi ini menggunakan pendekatan cradle-to-grave (dari buaian hingga liang kubur) yang mencakup seluruh siklus hidup produk dari ekstraksi bahan baku hingga pembuangan akhir (disposal).

3.2 Batas Sistem

✅ YANG TERMASUK dalam analisis:

  1. Ekstraksi dan produksi bahan baku:
    • Minyak bumi/sawit untuk surfaktan
    • Bahan kimia (gliserin, agen antibakteri, pewangi, pengawet)
    • Air untuk formulasi
    • Energi untuk proses ekstraksi dan pemurnian
  2. Produksi kemasan:
    • Produksi resin plastik (PET/HDPE)
    • Proses blow molding untuk botol
    • Injection molding untuk pompa dispenser
    • Pencetakan label dan packaging sekunder
  3. Proses manufaktur sabun:
    • Formulasi dan mixing bahan
    • Proses filling dan sealing
    • Quality control dan testing
    • Sterilisasi produk
  4. Distribusi dan transportasi:
    • Transportasi dari pabrik ke pusat distribusi
    • Distribusi ke retail (asumsi jarak rata-rata 500 km)
    • Penyimpanan di gudang dengan konsumsi energi
  5. Fase penggunaan oleh konsumen:
    • Konsumsi air untuk membilas (500-750 liter total)
    • Konsumsi energi jika menggunakan air hangat
    • Penggunaan sabun selama 250 kali cuci tangan
  6. Pengelolaan limbah akhir:
    • Disposal botol plastik ke TPA
    • Potensi daur ulang (15% di Indonesia)
    • Emisi dari degradasi plastik di TPA
    • Dampak surfaktan dan bahan kimia ke sistem perairan

❌ YANG TIDAK TERMASUK dalam analisis:

  • Infrastruktur permanen (bangunan pabrik, toko retail, infrastruktur jalan)
  • Peralatan modal konsumen (wastafel, keran air, pemanas air rumah tangga)
  • Tenaga kerja dan aspek sosial-ekonomi (upah, kesejahteraan pekerja)
  • Penelitian dan pengembangan produk
  • Marketing, iklan, dan promosi
  • Packaging untuk distribusi B2B (hanya packaging konsumen akhir)

3.3 Kategori Dampak yang Dinilai

  1. Perubahan Iklim (Climate Change): Emisi Gas Rumah Kaca dalam satuan CO₂ ekuivalen
  2. Konsumsi Sumber Daya Air (Water Use): Total konsumsi air sepanjang siklus hidup
  3. Limbah Padat (Solid Waste): Plastik kemasan yang tidak terdaur ulang
  4. Eutrofikasi (Eutrophication): Dampak surfaktan dan fosfat ke perairan
  5. Toksisitas Ekologis (Ecotoxicity): Dampak bahan antibakteri (triclosan) pada ekosistem akuatik

3.4 Asumsi Utama

  • Lokasi geografis: Indonesia (mempengaruhi grid electricity mix dan infrastruktur pengelolaan limbah)
  • Masa pakai produk: 6-8 bulan setelah produksi (shelf life)
  • Jarak distribusi rata-rata: 500 km menggunakan truk diesel Euro 4
  • Skenario penggunaan: 50% konsumen menggunakan air dingin, 50% air hangat (45°C)
  • Tingkat daur ulang kemasan: 15% (berdasarkan data Kementerian LHK 2024)
  • Komposisi surfaktan: 70% berbasis petrokimia, 30% berbasis minyak sawit
  • Sumber energi: Grid mix Indonesia (65% batubara, 20% gas, 15% terbarukan)

4. DIAGRAM SISTEM + BATAS SISTEM

Penjelasan Diagram:

Diagram menunjukkan 6 fase utama siklus hidup dengan:

  • Kotak berwarna = Setiap fase produksi dengan warna berbeda
  • Panah biru = Aliran material dan energi dari hulu ke hilir
  • Garis putus-putus merah = Batas sistem cradle-to-grave
  • Highlight merah = Hotspot lingkungan (fase penggunaan dengan air hangat)

Keterangan Batas Sistem:

  • Garis merah putus-putus menandai batas sistem yang mencakup semua 6 fase
  • Yang di DALAM garis = termasuk dalam analisis
  • Yang di LUAR garis = tidak termasuk (infrastruktur, R&D, marketing, dll)

5. INVENTARIS AWAL INPUT-OUTPUT



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Analisis Desain Produk dengan Prinsip DfE

  Botol Shampo TRESemme 940 ml Keterangan Detail Produk Produk Diamati Botol Shampoo Cair (Kemasan Standar) Fungsi Utama Wadah penyimpanan d...