Jumat, 17 Oktober 2025

Ringkasan Kritis: Implementasi Circular Economy battery EV - Ghania Nabila R - 41624010021


A. IDENTIFIKASI SUMBER

Judul: Circular economy strategies for electric vehicle batteries reduce reliance on raw materials

Penulis: Gavin Harper, Roberto Sommerville, Emma Kendrick, Laura Driscoll, Peter Slater, Rustam Stolkin, Allan Walton, Paul Christensen, Oliver Heidrich, Stuart Lambert, Andrew Abbott, Karl Ryder, Linda Gaines, Paul Anderson

Tahun Publikasi: 2019

Sumber: Nature, Vol. 575, hal. 75-86

Link: https://www.nature.com/articles/s41586-019-1682-5

B. RINGKASAN EKSEKUTIF

Studi ini mengkaji strategi ekonomi sirkular untuk mengurangi ketergantungan pada bahan baku mineral kritis dalam produksi baterai kendaraan listrik (EV). Dengan proyeksi 11 juta ton baterai lithium-ion mencapai akhir masa pakai pada 2030, penelitian ini menganalisis berbagai opsi pengelolaan end-of-life batteries melalui pendekatan life cycle assessment (LCA). Metodologi yang digunakan mencakup analisis material flow, perhitungan environmental footprint, dan evaluasi ekonomi dari berbagai strategi circular: reuse, remanufacturing, repurposing, dan recycling. Temuan utama menunjukkan bahwa hierarki circular economy dapat mengurangi kebutuhan bahan baku primer hingga 25% pada 2040, dengan repurposing untuk energy storage systems memberikan nilai ekonomi tertinggi sambil menunda kebutuhan recycling yang energy-intensive.

C. ANALISIS PRINSIP CIRCULAR ECONOMY

Refuse/Rethink: Penelitian mengusulkan design for circularity dengan standardisasi modul baterai yang memudahkan disassembly dan component reuse, mengurangi kebutuhan produksi baru.

Reduce: Strategi vehicle-to-grid (V2G) memaksimalkan utilisasi baterai, memperpanjang masa pakai hingga 15%, dan mengoptimalkan battery management systems untuk meminimalkan degradasi.

Reuse: Direct reuse baterai dengan kapasitas 70-80% untuk aplikasi less-demanding mobility, menghemat 60% energi dibanding produksi baru dengan emission reduction hingga 50%.

Repurpose: Second-life batteries untuk stationary energy storage menciptakan nilai tambah 8-15 tahun ekstra, menunda recycling, dan mengurangi lifecycle emissions sebesar 30-40%.

Recycle: Hydrometallurgical dan direct recycling methods dapat merecovery 95% lithium, cobalt, dan nickel, mengurangi mining dependency sebesar 25% pada skenario optimal, namun memerlukan infrastruktur collection yang matang.

D. EVALUASI KRITIS

Kelebihan: Studi komprehensif dengan data kuantitatif kuat, menunjukkan trade-off ekonomi-lingkungan setiap strategi, dan memberikan roadmap implementasi bertahap. Pendekatan hierarki circular terbukti lebih menguntungkan daripada langsung recycling.

Kelemahan: Analisis fokus pada konteks Eropa dengan asumsi infrastruktur collection 85%; implementasi di negara berkembang belum dieksplorasi. Model ekonomi belum memperhitungkan volatilitas harga mineral dan kebijakan extended producer responsibility.

Hambatan: Standardisasi desain baterai lintas manufaktur masih rendah, logistik reverse supply chain kompleks dan mahal, serta regulasi second-life batteries belum jelas di banyak negara.

Relevansi Indonesia: Dengan pertumbuhan EV di Indonesia, strategi ini sangat relevan. Namun, Indonesia perlu membangun infrastruktur collection, memperkuat regulasi battery stewardship, dan mengembangkan kapasitas lokal untuk repurposing sebelum berinvestasi ke advanced recycling yang capital-intensive.

E. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Studi membuktikan bahwa pendekatan circular economy bertahap (reuse-repurpose-recycle) lebih sustainable dan ekonomis dibanding end-of-pipe recycling. Untuk Indonesia: (1) prioritaskan policy development untuk extended producer responsibility, (2) bangun pilot projects untuk second-life battery applications di renewable energy storage, (3) kolaborasi dengan manufaktur EV untuk design for circularity sejak awal, dan (4) kembangkan kapasitas SDM dalam battery diagnostics dan refurbishment sebelum melompat ke teknologi recycling canggih.

Jumlah Kata: 498 kata

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Analisis Desain Produk dengan Prinsip DfE

  Botol Shampo TRESemme 940 ml Keterangan Detail Produk Produk Diamati Botol Shampoo Cair (Kemasan Standar) Fungsi Utama Wadah penyimpanan d...